Jump to content

Wikimedia Indonesia/Beasiswa Daring/Permohonan Potretlawas

From Meta, a Wikimedia project coordination wiki

Nama kegiatan[edit]

Sulur Kuasa Bupati-bupati Jawa Era Kolonial

Informasi narahubung[edit]

Nama pengguna

Potretlawas

Kegiatan[edit]

Apa kegiatan Anda?

Kami menyenaraikan bupati-bupati yang pernah memegang kekuasaan di pulau Jawa pada masa kolonial dengan mengorek arsip dan catatan sejarah. Kami memfokuskan rentang masa kegiatan ini sejak abad 19 sampai datangnya Jepang.

Senarai tersebut nantinya akan digunakan untuk menyempurnakan lagi entri-entri Daftar Bupati yang sejauh ini sudah tersedia di laman Wiki. Secara umum, artikel-artikel Daftar Bupati yang ingin kami kembangkan terbagi menjadi:

  1. Artikel yang sama sekali belum menyertakan bupati era kolonial, misalnya: Batang, Gresik, Jepara, Karawang/Purwakarta, Salatiga, Trenggalek
  2. Artikel yang sudah menyertakan bupati era kolonial namun tidak lengkap atau terdapat kekeliruan data, seperti: Banjarnegara, Banyumas, Ciamis, Cianjur, Cilacap, Cirebon, Indramayu, Kudus, Kebumen, Kuningan, Lebak, Pandeglang, Pati, Serang, Situbondo, Sukabumi, Wonosobo

Penambahbaikan ini menyasar pada penulisan gelar dan nama, tahun menjabat, data-data lain terkait pewarisan dan pergantian jabatan, serta tentunya pencantuman rujukan. Terkait data-data lain terkait pewarisan atau pergantian jabatan yang ingin kami tambahkan,

  • kita bisa ambil contoh kasus yang terjadi di Brebes, Semarang, Demak, Kudus, dan Pati: sepanjang awal abad 20, wilayah-wilayah tsb pernah dikuasai bupati-bupati yang punya hubungan darah satu sama lain, namun artikel yang tersedia saat ini belum memberikan insight semacam ini, sehingga pola yang dipakai penguasa kolonial tidak terlihat.
  • Contoh data lain yang belum terepresentasikan oleh artikel-artikel Daftar Bupati adalah tradisi mutasi bupati oleh pemerintah kolonial, sehingga beberapa kabupaten sebenarnya pernah dikuasai oleh orang yang sama seperti yang terjadi di Kudus dan Semarang, Semarang dan Grobogan, Bandung dan Cianjur, Kendal dan Purbalingga, Malang dan Banyuwangi, dsb.

Data-data semacam ini menurut kami penting untuk diketahui orang karena memperlihatkan cara penguasa kolonial dalam mengokohkan legitimasinya.

Dengan data yang sudah terhubung satu sama lain, pembaca nantinya juga akan lebih mudah melihat pola yang dipakai penguasa kolonial dalam melanggengkan legitimasinya, tentu saja lewat tangan bupati-bupati lokal. Selain itu juga dapat meminimalisir data ganda, ketidakkonsistenan data, atau malah silap data.

Apa alasan Anda membuat kegiatan ini?

Sejarah, setua apa pun, akan selalu relevan dan aktual. Dan kegiatan ini jadi salah satu sarana untuk melihat sejarah selangkah lebih dekat. Entri semacam Daftar Bupati bisa jadi pintu masuk untuk membaca sejarah secara lebih luas, sehingga harus dipastikan ianya menampilkan data yang akurat dan dapat ditelusuri kebenarannya.

Mengapa kegiatan Anda layak didanai?

Kegiatan ini sepenuhnya bersandar pada sumber-sumber rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga nantinya juga akan jadi penambal manjur untuk lubang-lubang kecil yang masih ada pada entri Daftar Bupati.

Apa yang ingin Anda capai dari kegiatan Anda?

Target kami bisa menyempurnakan entri Daftar Bupati setidaknya untuk 50 wilayah di Jawa, agar pembaca dapat lebih mudah membaca pola kerja yang digunakan penguasa kolonial

Keahlian[edit]

Kami terbiasa membaca dan mengolah arsip dalam berbagai bahasa, jadi pun lebih mudah dalam mengumpulkan data. Selebihnya kami mengandalkan akses dari berbagai perpustakaan dan simpanan digital.

Lama kegiatan[edit]

Kami perkirakan kegiatan ini memerlukan minimal masa 10 hari untuk dapat menghasilkan data yang luas dan juga akurat.

Status[edit]

Permohonan ini berstatus DITERIMA, tetapi penerima MENGUNDURKAN DIRI.